Kategori ini pada kejuaraan robot nasional tahun lalu bertempat di Universitas Tadulako Palu, yang merupakan kontes Regional V, telah dimenangkan oleh STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, kini kembali piala juara 1 diperoleh Kampus Biru, sebagai bentuk pertahanan yang semakin kuat dalam menunjukkan kemampuan di Indonesia Timur dalam bidang Robotika.
Perjuangan berat melawan lawan tangguh tahun lalu Universitas Tadulako dan Universitas Hasanuddin kembali terjadi. Robot-robot tangguh mereka kembali dipertunjukkan pada kontes robot nasional tahun ini. Perjuangan dari Indra Aria Pramana, Stephanus, Ottovianus dan Zainul Isro'i, para Mahasiswa STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati ternyata tidak sia-sia. Selama 5 (lima) bulan robot pemain bola yang mereka persiapkan dibantu bimbingan Bpk. Hadriansa, S.Kom, kembali menunjukkan performa-nya yang luar biasa, dengan membawa kembali piala bergengsi Juara 1 kategori Humanoid RoboSoccer.
Robot Humanoid Soccer yang diturunkan oleh Kampus Biru sebanyak 3 (tiga) robot. Tiga robot pemain bola ini melawan tiga robot lain dari Universitas Tadulako dan dua robot dari Universitas Hasanuddin. Satu robot sebagai penyerang, satu robot sebagai back dan satu robot kampus biru sebagai penjaga gawang, akhirnya berhasil mempertahankan gelar juara 1 yang telah diperoleh tahun lalu.
Robot yang dibuat dengan manual ini, adalah robot asli karya anak negeri yang nantinya akan bertarung kembali pada Final Kontes Robot Nasional yang diselenggarakan pada bulan Juni di Institut Teknologi Bandung (ITB), bertarung dengan robot-robot lain yang dimiliki oleh ITB, Pens, ITS dan Politeknik Negeri Batam. Semoga tahun ini bisa membawa kemenangan yang tertunda pada tahun lalu.
Kemenangan lain yang juga sempat diraih oleh Tim Robot Kampus Biru adalah kategori Robot Beroda Pemadam Api yang diikuti oleh David Setiawan dan Miftahul Huda. Robot beroda mereka juga mampu membawa Piala Juara III pada kategori ini. Tahun lalu, robot beroda mengalami kegagalan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh Panitia Lomba dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Jakarta.
Robot beroda bernama BlueWheel-G3 yang dibimbing oleh Bpk. Fitriansyah, S.Kom ini mampu memadamkan api dengan cepat, selama 1 menit 23 detik, berhasil membawa kategori pemenang juara III.
Robot berkaki, BlueLeg-G3 yang tahun lalu berhasil membawa piala juara II, kali ini meski memiliki skor tertinggi pada lomba, belum dapat masuk pada kontes final di Bandung. Tim Robot berkaki tahun ini meski memiliki skor tertinggi, namun karena tidak dapat memadamkan api, akhirnya tidak diijinkan untuk menjadi pemenang lomba. Dan pada tahun ini, untuk kategori berkaki pada kategori berkaki Regional V tidak ada pemenang yang dapat melangkah pada kejuaraan nasional, karena keseluruhan tim dari Indonesia Timur gagal memadamkan api.
Pada arena KRI, robot Blue-Evo-G1 perjuangannya kandas, tidak membawa piala kemenangan. Namun perjuangan mereka yang berhasil mengalahkan kampus lain pada kategori Kontes Robot Indonesia (KRI) yang pada tahun ini baru diikuti menjadi sebuah pengalaman berharga untuk membawa perjuangan dan kemenangan pada tahun depan. Tim yang terdiri dari Marwan, Asrin, Erri Ardiansyah, Rendra dan Abdul Rahman ini menunjukkan pertempuran yang mampu membuat tim lain "keder", dikarenakan Tim Robot Kampus Biru yang menjadi pendatang baru pada kategori lomba ini mampu menyelesaikan banyak permasalahan pada aturan lomba.
Kami tunggu kemenangan kalian yang tahun ini masih belum mampu membawa piala untuk kampus biru. Hail Kampus Biru! Vini Vidi Vici.
Sumber: ppkia.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar